Sabtu, 10 Desember 2011

sahabat di tempat PKL


“aaa via cepetan napa? Lama banget sih “ keluh ify

“iya nih, udah siang tau” tambah agni

“iya, iya bentar” sahut via

“tapi sarapan dulu ya” lanjut via memohon untuk di izinkan sarapan terlebih dahulu

“ntaran ajalah, ntar kita beli gorengan or roti aja deh, udah siang kita harus apel tau” jawab agni

“oke deh, yuk” ajak via

“bu kita pergi dulu ya” pamit ify kepada ibu kost nya

“iya neng, hati-hati ya” jawab ibu kostnya

“assalamualaikum” ucap ify, via, agni kompak

“waalaikum salam” jawab ibu kost


***
“kita baris dimana nih? Berasa anak ilang deh kita” ucap ify

“iya nih, bu Ira juga mana sih? Masa kita di telantarkan kaya gini” keluh via

“udah deh, kesana yuk” ajak agni seraya menunjuk gerombolan orang yang sedang merapihkan barisannya

“ogah ah, malu aku” jawab via

“eh tapi kok yang baris seragamnya beda-beda?” tanya agni

“emang, kan yang baris gak Cuma karyawan disini tapi juga mahasiswa kampus sebelah” jawab ify

“kok mahasiswa baris disini?” tanya agni

“iyalah, kan mereka kuliahnya di kampus yang bekerjasama dengan Rumah sakit ini” jelas ify

“oh jadi kampus ini juga didik kaya militer gitu?” tanya via
“yoa, semacam itulah” jawab ify


***
“pagi” sapa seorang pria hitam manis dari belakang ify, agni dan via

“pagi juga pak” sapa balik ify, agni, via kompak

“panggil kakak aja” suruh orang itu

“iya kak” jawab mereka –ify, agni, via-

“kalian siswi pkl ya?” tanya orang itu lagi

“iya kak” jawab ify mewakili teman-temannya

“terus kenapa kalian masih disini? Kenapa kalian gak ikut baris?” tanya orang itu

“eng, itu kak.. kita gak tau harus baris dimana” jawab ify

“oh, ya udah kalian ikut kakak aja, nanti kalian baris di belakang kakak aja” ucap orang itu

“iya kak” jawab ify, agni, via hampir bersamaan

“ayo” ajak orang itu lagi

Ify, agni dan via pun mengikuti orang itu, setelah sampai barisan mereka pun baris di belakang orang itu hingga apel selesai. Setelah komandan upacara membubarkan barisan semua yang ada di lapang kembali ke aktivitas masing-masing, beda dengan 3 anak ini masih bingung harus ngapain pasalnya guru mereka belum datang.

 “kenapa kalian masih disini?” tanya seorang perempuan dari belakan mereka

Merekapun  serempak membalikkan badan mereka
“aa ibu, kita kira siapa” jawab via

“kalian kenapa masih disini? Kenapa gak langsung tugas” tanya orang itu –ibu ira-

“tugas apa bu?” tanya agni

“tugas kalian sebagai calon asisten apoteker menjaga apotek” jawab ibu ira

“ya udah sekarang kalian ikut ibu, tadi ibu udah berbincang sama apoteker disini dan masing-masing kalian punya satu pembimbing” lanjut bu ira

“satu-satu bu?” tanya ify

“iya, ya udah ayo” jawab bu ira seraya mengajak mereka mengikuti ibu ira

“iya bu” jawab mereka kompak

Instalasi Farmasi
“perkenalkan nama saya shilla, Ashilla Zahrantiara. Sekarang kalian perkenalkan diri kalian masing-masing” suruh shilla

“baik kak” jawab mereka –ify, agni, via-

“mulai dari kamu yang pake behel, kamu ketuanya kan?” tanya shilla menunjuk ify

“iya kak, saya Alyssa Saufika panggilannya ify” jawab ify

“saya Agni Trinubuwati panggilannya Agni” ucap agni memperkenalkan diri

“saya Sivia Azizah panggilannya via” ucap via

“oke thanks. Sebelum kalian mulai tugas kalian sebagai murid PKL saya akan mengadakan tes dahulu untuk menguji kemampuan kalian. Mulai dari ify, kamu siap?” tanya shilla

“siap kak” jawab ify

Shilla pun melakukan tes untuk menguji seberapa jauh kemampuan ify, agni dan via mulai dari tes pengertian antibiotika, golongan obatnya, contoh-contoh obat narkotika dan psikotropika, pengertian kemoterapetika dan lainnya

“obat kemoterapeutis adalah obat yang bekerja untuk membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah. contoh obatnya…” jawab ify

“oke cukup, sekarang sivia stay disini, agni kamu saya tugaskan di gudang, dan Ify saya tugaskan di apotek dinas, mengerti?” tanya shilla

“iya kak” jawab ify, agnidan via

“nanti agni di gudang kamu temui kak cakka nanti kak cakka akan jadi pembimbing kamu, terus ify nanti kamu di apotek dinas ketemu sama kak rio dan nanti kak rio akan jadi pembimbing kamu, dan untuk sivia saya yang akan jadi pembimbing kamu” ucap shilla

“sekarang kalian boleh keluar dan laksanakan tugas kalian dengan baik” lanjut shilla mempersilahkan ify dan agni keluar

“iya kak, permisi” pamit ify dan agni

***
“yah ag, berpisah deh” keluh ify

“iya nih, gak asyik ah” jawab agni

“ya udahlah aku ke apotek dulu ya, bye” pamit ify

“bye” balas agni. Kemudian mereka menuju tempat masing-masing

Apotek Dinas
 “perm..” ucapan ify terhenti ketika dia mendengar senandung orang bernyanyi dari dalam apotek

i know i am not alone
i am not the only one who is broken
and i know i'll never let you go

“gila suaranya, jadi merinding deh, masa iya di apotek ada yang nyanyi. Jangan jangan..” ucap ify bergidig ngeri

i could watch the world pass by
just as long as it's you and i
you and i

“tau ah, peduli deh. Ya Allah lindungilah hambamu yang cantik, imut bin lucu ini” ucap ify narsis
“ beneran ya Allah aku gak bakal ganggu kok, aku Cuma mau melaksankan PkL ya Allah, kalau aku gak PKL nanti aku gak lulus, terus di marahin papih mamih, terus…” ucapan ify terhenti ketika pintu apotek terbuka

Cklek
“kamu? Ngapain disini? Sejak kapan disini?” tanya seorang pria yang langsung meluncurkan beberapa pertanyaan ketika dia melihat seorang gadis diam di depan pintu tapi mulutnya komat kamit

“eh, ka…” ucapan ify terpotong

“eh, kamu yang tadi kan? Siswi PKLan itu?” tanya rio memotong ucapan ify

“iya kak” jawab ify

“kok kamu disini? Terus tadi ngapain kamu komat-kamit kaya gitu?” tanya rio

“iya kak, kata kak shilla aku di tempatin disini. Terus tadi itu aku bukan komat-kamit kak, tapi lagi berdo’a “ jawab ify

“berdo’a ? kenapa berdo’a nya kaya yang takut gitu?” tanya rio

“iya kak, abisnya tadi aku jadi mendadak merinding sendiri pas ada suara orang nyanyi” jawab ify

“kok merinding sih?” tanya rio

“takut kak, kan aneh kak masa di RS ada yang nyanyi” protes ify

“nyanyinya kaya gini bukan?” tanya rio kemudian menyanyikan sebait  lagu milk secondhand serenade

i know i am not alone
i am not the only one who is broken
and i know i'll never let you go
i could watch the world pass by
just as long as it's you and i
you and i

“gimana?” tanya rio lagi ketika mendapati ify masih bengong

“iya kak, tapi kok mirip sih suaranya sama yang tadi?” tanya ify

“ya iyalah orang kakak yang nyanyi, kamu kira siapa yang nyanyi?” tanya rio

“jadi yang tadi nyanyi itu kakak?” bukannya menjawab ify malah balik bertanya
“iya, ya udah masuk yuk. Jangan tegang kaya gitu dong, kakak gak bakal gigit kok” ajak rio agar ify segera masuk ke dalam apotek


“are you oke?” tanya rio yang bingung kenapa dari tadi ify diam aja
Ify hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan rio

“calm down girl, kakak baik kok, ganteng, imut, lucu lagi” ucap rio mencairkan suasana

“kakak bisa aja, huu dasar narsis” cibir ify
“eh, maaf kak. Tadi refleks “ lanjut ify meminta maaf atas ucapannya tadi

“iya, gak apa-apa. Kakak kan udah bilang kakak baik, jadi kakak maafin kamu. Oh iya nama kamu siapa?” tanya rio

“makasih kak. Nama aku Alyssa Saufika panggilannya Ify” jawab ify

“kalau nama kakak rio, Mario Stevano” ucap rio

“kak rio? Berarti kakak pembimbing aku dong?” tanya ify

“masa? Kata siapa?” tanya rio

“kata kak shilla” jawab ify

“oh. kok kamu Cuma sendiri sih? Bukannya tadi bertiga ya?” tanya rio. Sebelumnya rio udah ketemu sama ify pas tadi pagi di lapangan upacara

“iya, yang satu di Instalasi farmasi dan yang satunya lagi digudang” jawab ify
“kak, kok sepi sih?” tanya ify heran, karena dari tadi dia belum melayani satu resep pun

“emang, di rumah sakit ini ramenya itu dari pagi sampai jam 11an, kalau lebih dari jam segitu Cuma tinggal beberapa aja yang nebus resep, palingan juga resep dari ruang perawatan” jawab ify

“oh, kak kok disini ada gitar sih?” tanya ify

“kenapa? Aneh ya? Biasa aja lagi, kenapa disini ada gitar itu karena kalau kakak lagi bosen kakak pasti maenin gitar, lumayan buat refreshing otak” jawab rio

“emang gak di marahin?” tanya ify

“gak lah, asal jangan keras-keras aja. Jangan sampai pasien disini terganggu” jawab rio

“kak, setiap hari kakak kaya gini? Sendirian?” tanya ify

“yups, kadang ada kak cakka atau kak shilla yang nemenin kakak, tapi kalau sekarang kan ada kamu yang nemenin jadi kakak gak sendirian” jawab rio

“oh iya kak, disini di siff juga gak?” tanya ify

“iya, mulai besok kalian di sif soalnya besok ada PKLan dari sekolah lain, jadi di bagi-bagi biar adil” jawab rio

***
“fy udah siang, istirahat gih” suruh rio agar ify istirahat

“tapi kak, gak enak ah masa ify isirahat kakak nunggu disini” tolak ify

“gak apa-apa gih, kakak udah biasa. Istirahat gih, siapa tau kamu mau ibadah atau mau beli makan” suruh rio lagi

“kakak sendiri gak ibadah?” tanya ify

“gak, kakak non muslim” jawab rio

“eh maaf kak, gak maksud beneran deh” ucap ify

“udah gak apa-apa. Oh iya kakak boleh pesen sesuatu gak?” tanya rio

“boleh, kakak mau pesen apa?” tanya ify

“tolong beliin salad buah” ucap rio meminta tolong membelikan salad buah

“emang ada kak? Dimana?” tanya ify

“ada, di deket warung yang ngejual batagor” jawab rio

“oh oke, kalau gitu ify pamit ya kak” pamit ify

“fy..” panggil rio menahan ify yang akan membuka pintu

“iya kak” jawab ify seraya membalikkan badan mengarah ke rio yang lagi duduk di kursi dekat tv

“nih uangnya” ucap rio menyerahkan selembar uang 20.000 an

“oh iya kak, ify lupa” jawab ify seraya mengambil uang rio
 “ya udah ify keluar dulu ya kak. Permisi” pamit ify

“iya” jawab rio

***
“permisi, kak ini salad buahnya dan ini uang kembaliannya” ucap ify seraya menyerahkan sekantong salad buah dan beberapa uang 2000 an

“makasih ya fy” ucap rio berterima kasih

“iya kak, kakak lagi ngapain sih?” tanya ify

“kakak lagi ngerjain tugas” jawab rio

“pelajaran apa kak? Kok kayak matematika sih ada log-lognya?” tanya ify

“emang ini pelajaran matematika” jawab rio

“kakak jadi guru juga?” tanya ify

“nggak lah, ini tugas dari kampus” jawab rio

“kakak masih kuliah? Semester berapa?” tanya ify

“iya, kakak baru semester 1” jawab rio

“semester 1? Emang kakak lulusan tahun berapa?” tanya ify

“kakak lulusan tahun kemarin” jawab rio

“hah? Jadi kakak sama ify Cuma beda satu tahun?” tanya ify

“yups, emang kenapa?” tanya rio

“gak kak” jawab ify
“pantes kelakuannya kayak remaja, emang masih muda sih” ucap ify dalam hati

Ify dan rio pun sama-sama diam

3 bulan kemudian ify dan rio semakin akrab, rio menganggap ify sebagai adiknya dan ify pun menganggap rio sebagai kakaknya. dalam waktu 3 bulan mereka bisa menjadi partner yang bisa saling mengandalkan, bisa di jadikan tempat berbagi, bisa jadi sahabat yang saling menyanyangi, bisa jadi keluarga yang saling melindungi, karena saking kompaknya mereka tak ayal banyak yang mengira mereka memang adik-kakak kandung.

“ahh gila, sekarang kita bagian siff malam yah?” tanya via

“iya nih, mana sampai pagi lagi. Harus begadang dong?” tnya agni

“iya lah, biasanya juga gitukan? Kalau siff malam ya pasti sampai pagi lah.

Malam harinya di Apotek
“hoaamm”
“hoaammm”

“kalian kenapa? Ngantuk ya?” tanya rio yang melihat agni dn via menguap

“iya kak” jawab via jujur

“eh, maaf kak. Maksud via itu iya nggaklah kak. Iyakan vi?” tanya agni ke arah via sambil mengedipkan mata agar sivia mengiyakan pertanyaan agni tadi

“iya kak, hoaammm” jawab via kemudian tanpa disadari dia menguap lagi

“udah jujur aja, kakak nggak marah kok.lagian kalian udah ketauan ngantuk gitu” ucap rio

“gak ah kak” tolak ify

“Udah gak usah ngeyel, tidur aja kalau ngantuk mah. Hari terakhir ini, besok kalian pulangkan? Ya itung-itung sebagai kado perpisahan dari kakak” ucap rio

“bener nih kak? Gak ngaruhin nilaikan?” tanya agni memastikan

“gak lah, gih tidur” suruh rio lagi

“makasih ya kak” ucap via berterima kasih


***
“ify? Ngapain disini? Gak tidur?” tanya rio yang melihat ify sedang duduk di kursi

“eh kakak, kakak dari mana?” ify bukannya menjawab malah balik bertanya ke rio

“kakak dari toilet, kamu ngapain disini? Gak tidur?” tanya rio lagi

“gak kak, ify gak bisa tidur” jawab ify

“mm, mau temenin kakak gak?” tanya rio

“kemana kak?” tanya ify

“ke depan, beli makan” jab rio

“gimana? Mau nggak?” lanjut rio bertanya

“boleh deh. Eh, tapi kak nanti kalau ada yang kesini gimana?” tanya ify

“gak lah, paling nanti sekitar jam satuan baru ada perawat yang kesini. Lagian disini kalau ada pasien baru obatnya gak tebus disini tapi di apotek depan” jawab rio

“beneran yah kak?” tanya ify

“iya, ayo” ajak rio. Ify pun hanya menganggukan kepala dan berjalan di belakang rio


***
“bang nasi gorengnya dua, seperti biasa bang” ucap rio memesan nasi goreng


“dua? Ih ternyata kakak makannya banyak juga ya?” tanya ify yang terkesan nada mencibir

“ya nggak lah, enak aja. Kan satu buat kamu, satu buat kakak” jawab rio

“buat ify? Ify kan gak pesen kak. Lagian ify masih kenyang kak” tolak ify


“ini mas nasi gorengnya” ucap abang tukang nasi goreng tadi seraya menyerahkan dua piring nasi goreng


“nih, makan kalau gak makan kakak kurangin nilainya” ancam rio

“ihh kakak bisanya ngancem sih” cibir ify

“biarin, itung-itung perbaikan gizi, liat tuh badan kamu kering kerontang gitu” cibir rio

“hhahha kakak ada-ada aja, kayak lagunya closehead deh” ucap ify kemudian menyenandungkan lagu close head

[Ify] kering kerontang jalan yang terbentang
teka teki hidup apalagi ini
hati pun melemah saat kan kembali pulang

 [Rio] tak usah berharap tuk berlari
mungkin hari ini tak pernah kembali
berjalanlah perlahan menyelesaikan hari hari

[Rio-Ify] jangan kau jadikan satu kenangan yang memilukan
berdiri teman jalan begitu panjang terbentang
jangan kau lewatkan tanpa harapkan
berdiri teman, dengan harapan, berdiri teman

[Rio] jangan jadikan kenangan
teka teki hidup yang datang

[Ify] jangan jadikan kenangan
teruslah berjalan perlahan


Prok prokprok
“maaf maaf” ucap ify dan rio meminta maaf karena tadi malah refleks bernyanyi di tempat makan itu

“eh, kakak sih jadi aja malah konser dadakan bukannya makan. Malu tau” keluh ify

“udah lah gak apa-apa, hiburan” ucap rio
“liat tuh, muka mereka bukan terlihat mau makan kita tapi mereka terkesima sama suara kakak yang aduhai ini, apa lagi nanti kalau nanti kakak jadi musisi terkenal” lanjut rio narsis

“udah deh kak, mimpi jangan ketinggian. Mana ada asisten apoteker jadi musisi” cibir ify

“ada, nih kakak buktinya. Nanti kalau kakak ngadain konser, kamu kakak kasih tiketnya. Gratis deh” ucap rio

“udah kak, ayo lanjutin makannya” suruh ify

“oke,kamu juga makan.pokoknya harus habis” suruh rio

“iya iya, kalau gak kenyang ya” jawab ify


Siang harinya mereka –ify,via dan agni- pamit ke pembimbing yang ada di rumah sakit karena mereka harus kembali melaksanakan tugas sebagai pelajar juga karena masa PKL mereka telah habis
“kak, kita pamit ya” ucap ify

“iya, sering-sering main kesini” suruh shilla

“hati-hati ya” pesan cakka

“iya, kita pamit ya. Assalamualaikum” pamit ify, agni dan via

“waalaikum salam” jawab cakka dan shilla, rio hanya menganggukan kepala

***
“RIO RIO RIOOOOOOOOOOO”
“AAAAA KERENNNNNNN”
“RIOOOOOOOOO”

Teriakan terus terdengar di sebuah acara konser yang di dominasi oleh anak muda itu, apalagi ketika sang musisi memberikan senyum manisnya yang bisa memikat hati yang melihatnya

“Terima kasih” ucap rio seraya membungkukan badan sebagai tanda hormat dan ucapan terima kasih
“Oke mungkin ini lagu terakhir dari Rio. Kali ini Rio akan membawakan lagu count on me milik Bruno Mars dan pada persembahan terakhir dari Rio, Rio akan duet bareng sahabat Rio, Ify. Alyssa Saufika” lanjut Rio seraya menunjuk kea rah ify yang sedang duduk di bangku penonton bersamaan dengan itu lampu sorot yang menyorot rio kini beralih ke ify

“aku?” gumam ify seraya menunjuk dirinya sendiri. Rio hanya menjawab dengan anggukan mengiyakan pertanyaan ify

Prok prok prok
Ify pun melangkah menuju belakang panggung, disana sudah ada manager rio yang menyambut kedatangan ify
“silahkan mbak, mbak naik aja” suruh orang –manager- itu


“kakak apa-apaan sih? Malu nih” bisik ify

“udah gak apa-apa, tenang aja” suruh rio menenangkan ify

“oke, mungkin langsung aja ya. Selamat menyaksikan” ucap rio kemudian mulai memainkan chord-chord pada gitarnya di iringi piano dari ify

[Rio] If you ever find yourself stuck in the middle of the sea
I’ll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can’t see
I’ll be the light to guide you

Find out what we’re made of
What we are called to help our friends in need

[Rio-Ify] You can count on me like one, two, three
I’ll be there and I know when I need it
I can count on you like four, three, two
And you’ll be there ’cause that’s what friends
Are supposed to do, oh yeah, ooh, ooh

[Ify] If you toss and you turn and you just can’t fall asleep
I’ll sing a song beside you
And if you ever forget how much you really mean to me
Everyday I will remind you

Find out what we’re made of
What we are called to help our friends in need

[Rio-Ify] You can count on me like one, two, three
I’ll be there and I know when I need it
I can count on you like four, three, two
And you’ll be there ’cause that’s what friends
Are supposed to do, oh yeah, ooh, ooh, yeah, yeah

[Rio] You’ll always have my shoulder when you cry
I’ll never let go, never say goodbye

[Rio-Ify] You can count on me like one, two, three
I’ll be there and I know when I need it
I can count on you like four, three, two
And you’ll be there ’cause that’s what friends
Are supposed to do, oh yeah, ooh, ooh

You can count on me ’cause I can count on you

Ptok prok prok
“RIOOOOOOOOOOOO”
“IFYYYYYYYY”
“RIFYYYYYYYYYYY”
Teriakan dan applause untuk mereka berdua menggema di seluruh ruangan konser itu

“oke oke, thanks ya buat semua yang hadir disini buat RISE yang selalu setia support Rio, buat mamih papih yang udah izinin Rio jadi musisi, buat kepala rumah sakit tempat Rio kerja, buat rekan-rekan semua, buat sahabat yang selalu ada buat Rio di kala Rio suka dan duka and last buat Ify, Alyssa Saufika you’re the best friend, you’re the best sista and you’re the best for me” ucap rio

“Rio Cuma mau bilang, kalau kalian punya mimpi kejar mimpi itu sampai dapat, buktikan pada dunia kalian bisa kalian mampu, walau kesempatan terwujudnya mimpi itu kecil tapi seengaknya masih ada harapan untuk mewujudkan mimpi itu. Di dunia ini gak ada yang gak mungkin, kalau Tuhan berkehendak apapun akan mungkin untuk Dia wujudkan. Oke semuanya sekali lagi terima kasih buat semua yang hadir disini, Rio sayang kalian. God bless you” lanjut rio

“RISE” teriak rio seraya melemparkan jas yang digunakannya tadi

“DARE TO BE RISE” balas penonton yang hadir di ruang konser itu

“terima kasih. Bye.. see you next time” ucap rio berterima kasih seperti biasa yang berbeda kini di samping rio ada seorang gadis yang cantik yang ikut membungkukkan badan sebagai penghormatan
“LOVE YOU RISE” ucap rio seraya meletakkan tangan kanannya dibibirnya –Kiss bye- kemudian rio dan ify melenggang pergi meninggalkan panggung dan para pengunjung pun sedikit demi sedikit mulai meninggalkan ruangan itu


Persahabatan tidak membedakan ras, kepercayaan, gender, umur dan lain-lain. Sahabat bisa kita temukan dimana saja, bisa di lingkungan sekolah, lingkungan rumah, lingkungan pekerjaan atau di tempat PKL sekalipun. Persahabatan yang sebenarnya adalah persahabatan yang bisa saling menjaga, membagi di kala suka dan duka, sahabat yang saling mensupport, sahabat yang saling bisa mengerti, memahami  juga saling percaya satu sama lain, sahabat akan saling melengkapi satu sama lain, saling menolong tanpa pamrih dan yang terpenting seorang sahabat tidak akan pernah melupakan sahabatnya walaupun sudah berhasil sekalipun.


THE END
WASALAM
TERIMA KASIH..

ini adalah cerpen pertama saya yang di persembahkan untuk semua RFM dan ini di tulis dalam rangka anniversary RFM yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar